Kamis, 22 Desember 2011

Menunggu saksi FIFA atau mempertahankan sikap Dualisme Ketua Umum PSSI

masih terbayang jelas dalam ingatan kita semua, masyarakat pecinta sepakbola indonesia karena belum lima bulan pasca KLB PSSI di solo guna memilih ketua umum Djohar arifin sebagai pengganti Nurdin Halid sebagai nakhoda organisasi spakbola indonesia, harapan masyarakat pecinta bola indonesia pada saat itu begitu besar terhadap Djohar Arifin cs untuk membawa sepakbola tanah air ke arah yang lebih baik dan bisa berprestasi lebih, tetapi ungkapan pepatah lama "jauh panggang dari api" kini bergelayut dan menghantui publik, pemain dan insan sepakbola indonesia, bagaimana tidak ternyata ketua umum hasil KLB di solo tidak berbeda jauh dengan ketua umum sebelumnya alias setali tiga uang, dari rentetan di bentuknya Indonesia Premiere League (LPI) untuk menggantikan ISL (LSI) yang sudah berjalan penuh dan uniknya kedua liga ini berada di kasta tertinggi sepakbola indonesia, sungguh ironi dan sangat disayangkan (apakah ini ada kepentingan politik di dalamnya? entahlah kita tidak bisa berpraduga lebih jauh) tetapi yang pasti dengan adanya dualisme liga ini praktis yang dirugikan adalah pemain, club, dan publik pecinta sepakbola yang merasakan dampak luar biasa dari sikap dan arogansi djohar arifin cs yang terlalu memaksakan kehendak dan tidak berfikir secara rasional dalam menyikapi dan mengakomodir keinginan club - club yang berlaga di liga super indonesia.
dari jabaran di atas semua bukan tidak tanpa alasan, mengapa ISL lebih memilih kekeuh alias ngotot untuk menggulirkan kompetisi liga super indonesia dengan dan tanpa memperdulikan sikap PSSI nya djohar arifin yang tidak setuju dan di anggap melanggar statuta FIFA. karena itu tadi sikap dan kebijakan PSSI yang memberikan bonus kepada beberapa club peserta kompetisi LPI di musim lalu lolos praktis dan penambahan kuota degradasi terbaik untuk berlaga di IPL (baru kali ini saya dengar ada degradasi terbaik...hehehehee) hingga total IPL di ikuti 24 kontestan, sungguh luar biasa jika di fikir lagi musti menghabiskan dua musim untuk menyelasaikan satu musim kompetisi (saya tidak perlu memnghitung dengan rincian toh secara logis aja jika suatu liga di ikuti 18 - 20 tim saja sudah memakan waktu yang lama) bagaimana jika 24 klub atau tim yang berlaga dalam satu musim kompetisi sungguh tidak masuk di akal kita (tapi jangan berprasangka dulu yaa, jika para pengurus dan ketum PSSI matematika mereka jongkok...hehehehheee)
tak salah pula jika pengurus club di ISL lebih memilih untuk tetap menggulirkan pertandingan, karena mereka juga sudah bosan dengan sikap dan keputusan sepihak PSSI yang justru sangat di luar kebijakan tim.
tak salah kiranya jika kini para pecinta sepakbola dan juga penyelamat sepakbola indonesia lewat keputusan bersama meminta untuk di adakannya KLB sebagai mosi tidak percaya atas kepemimpinan Djohar Arifin cs.
terlebih dengan keluarnya surat keputusan FIFA tertanggal 22 Desember 2011 mengenai pasal 10 dan 13 tentang pelaksanaan liga atau kompetisi di suatu negara
FIFA mengingatkan, peran PSSI adalah mengatur dan mengawasi semua kompetisi di tingkat nasional dan mengontrol asosiasi sepak bola di wilayah negaranya, jika hal ini tidak dapat diselesaikan maka sanksi FIFA akan turun terhadap PSSI dan persepakbolaan indonesia (sungguh ironis dan menyedihkan, disaat publik sepakbola berharap kemajuan dan prestasi dari timnas, tetapi hal ini tidak di dengar dan di akomodir oleh organisasi tertinggi sepakbola indonesia).
sebagai masyarakat pecinta sepakbola justru saya berharap semua pihak duduk bersama menyelesaikan masalah ini dengan kepala dingin dan tanpa di tunggangi kepentingan segelintir oknum yang ingin memamfaatkan olahraga populer sekolong jagat ini sebagai objek politik dan kepentingan materi, jika hal ini masih sulit di lakukan maka dengan lapang dada pula masyarakat sepakbola indonesia berharap sanksi FIFA benar - benar di jatuhkan kepada PSSI dan sepakbola indonesia (siapa tahu dengan dijatuhkannya sanksi FIFA pengurus PSSI yang sekarang bisa menyadari kekeliruan dan kearogansian mereka dalam memimpin dan organisasi sepakbola indonesia, dan mungkin saja kita bisa melihat dengan cepat siapa yang bertahan di PSSI atau keluar dari kepengurusan, jika sanksi itu benar - benar di jatuhkan FIFA otomatis kompetisi sepakbola di indonesia tak lebih dari kompetisi tarkam saja,  yang secara perhitungan dari sudut pandang ekonomi mengakibatkan sponsor memilih kabur dan menarik dukungannya, sehingga kas dan pundi - pundi rupiah tidak mengalir ke dalam organisasi yang membuat roda organisasi PSSI akan macet, di ditu bisa kita lihat siapa yang bertahan dan siapa yang pergi, jika dia masih bertahan itu berarti pengurus yang peduli dengan sepakbola indonesia, dan jika dia hengkang dan memilih mundur dari kepengurusan PSSI akibat sanksi FIFA, maka itulah sosok atau figur yang hanya memanfaatkan PSSI sebagai ajang memperkaya diri dan kelompoknya saja..., setuju ga' dengan pendapat ini)
kini semua berpulang kepada nurani masing - masing pihak yang berkepentingan dalam menakhodai induk sepakbola indonesia khususnya PSSI, dan para insan serta pengurus club juga untuk bisa berfikir lebih bijaksana dalam menyikapai sanksi dan ancaman FIFA  ini, karena dualisme kepentingan di dalam tubuh PSSI, bersama untuk bisa bersinergi membangun iklim sepakbola yang kondusif demi gagahnya kepak sayap GARUDA Merah Putih membawa harum nama bangsa dengan prestasi sepakbola yang sesungguhnya.


dikutip dan di tulis berdasarkan data dari berbagai sumber
Sahdan kalahari (PERSIBA Balikpapan Mania)

Sabtu, 17 Desember 2011

PERSIBA ku

Ku Persibaku
Sub judul di atas sengaja saya hadirkan kembali di dalam blog saya tentang Persiba, ada alasan tersendiri jika saya mengangkat kalimat salam di atas, mengingat salam ini sangat populer dan selalu terpampang pada kostum supporter dan ikat kepala atau topi para pendukung persiba di era perserikatan, tepatnya di musim 1987/1988 saat itu punggawa persiba masih di manajeri pelatih dan eks pemain timnas yang flamboyan mendiang Rony pattinasarani
dan adapun skuad persiba di masa itu adalah skuad emas yang membawa persiba balikpapan berlaga di putaran enam besar Divisi utama (saat masih dibagi dalam format 2 wilayah) di senayan (GBK_red) diantaranya adalah : jony rining, otnel udan, Najamudin Aspiran,Rohandi yusuf, Deny Bingku, stefanus sirey,dll
persiba yang saat itu datang sebagai tim underdog (mengingat kekuatan tim dari wilayah timur saat itu di huni kekuatan yang sulit dilepaskan dari tradisi sejarah persepakbolaan tanah air,yaitu tim kuat Persebaya Surabaya dan PSM makassar).
tim persiba di era ini boleh dibilang memiliki talenta - talenta asli putra Balikpapan dan Kaltim pada umumnya, hal ini tidak terlepas dari peran serta dan tangan dingin Ketua Umum persiba mendiang Bpk Syarifudin Yoes_red yang juga menjabat walikota Balikpapan saat itu dan sekretaris umumnya mendiang Bpk Sadimo dibantu jajaran pengurus lainnya.
talenta - talenta berbakat yang di miliki persiba juga tak lepas dari dukungan supporter fanatiknya di masa itu yang melebur jadi satu dalam "Persiba Fan Club" walaupun dengan fasilitas dan sarana penunjang yang minim di masa itu, saya ingat sekali tim ini jika latihan atau sekedar bermain games ringan untuk menjaga kebugaran saat akan bertanding tim Persiba hanya berlatih ringan di kawasan atau di halaman salah satu rumah dinas karyawan Pertamina di komplek pertamina jalan Dahor II yang memang tidak jauh dengan mess persiba masa itu di wisma karya patra pertamina UP V Balikpapan.(gambaran dekatnya di sebelah langgar Nurhidayah sekarang).
dulu saya ingat betul saat paman yang juga supporter fanatiknya persiba dan waktu itu tim kebanggan warga kota Balikpapan ini masih berlaga di divisi 1 PSSI seingat saya yang saat itu masih duduk dibangku sekolah Dasar, lapangan alias stadion persiba belum ada, praktis homebase kandang Persiba adalah Lapangan Merdeka Balikpapan yang hanya diberi pagar seng dan Persiba saat itu masih di latih mendiang Sucipto Suntoro yang akrab disapa Pakde Gareng, tetapi siapa yang bisa menduga dengan sarana dan keterbatasan prasarana tim Persiba saat itu mampu meraih gelar Juara Divisi 1 PSSI, kemudian setelah sepeninggal almarhum sucipto suntoro Tim Selicin Minyak dilatih oleh Roni Pattinasarani dan berlaga di Divisi Utama Perserikatan. 
dan mampu memberikan hasil terbaik yang mengejutkan publik sepak bola indonesia di era perserikatan, dengan lolos ke putaran enam besar Divisi utama Perserikatan di masa itu persiba seakan membuka mata insan sepakbola indonesia bahwasanya kalimantan timur umumnya dan Balikpapan pada khususnya juga memiliki kemampuan untuk menorehkan peran di kancah persebakbolaan tanah air.
sekarangpun bisa kita anggap begitu, tetapi hanya ada satu kekurangan dimana saat ini sulit sekali menemukan talenta asli Balikpapan yang bisa membawa persiba ke puncak kejayaan sepak bola di tanah air, dalam catatan saya sepanjang mengikuti sepak terjang persiba ada beberapa generasi penerus yang mampu memberikan kontribusi terbaik walaupun mereka bergabung di saat era kejayaan mereka hampir habis contohnya (Bima Sakti (MF), Efendy (GK) Zaenal abidin, mendiang Jumadi Abdi, Junaidi Tagor dll sedangkan ponaryo astaman eks gelandang timnas ini belum sama sekali pernah bergabung dengan persiba di ajang profesional, dan catatan kecil lainnya saya juga mendapati sosok mantan pemain persiba yang kini beralih profesi menjadi pengadil lapangan hijau, yaitu Najamudin Aspiran dimasa kejayaannya saat masih berseragam persiba dia terhitung sebagai bek tangguh dan pemain belakang yang patut di perhitungkan lawan, ya pemain yang mempunyai kecepatan saat menyisir sisi lapangan lawan dan ditopang dengan skill mumpuni dengan shooting akurasinya yang keras, itulah sosok Najamudin Aspiran (sosok pemain yang pernah di besarkan persiba) yang kini memilih profesi sebagai pengadil di lapangan hijau.

(Sumber catatan Kecilku tentang Persiba 1987 / 88)

Sejarah Persiba
Persiba Balikpapan atau Persatuan Sepakbola Indonesia Balikpapan merupakan sebuah klub profesional yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tim berjuluk Beruang Madu yang juga sering dijuluki tim Selicin Minyak adalah salah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling elit di tanah air.

Sama dengan mayoritas klub lainnya di tanah air, Persiba baru menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional, meski sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Tepatnya pada 1950.

Prestasi tertinggi Persiba sepanjang keikutsertaanya di pentas sepakbola profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia sejak musim kompetisi 1994/95 silam, adalah babak delapan besar yang dicapai pada musim kompetisi 2006, dan lolos lolos Superliga musim ini.

Pasang surut prestasi juga dialami tim ini dengan sekali turun kasta di divisi satu, yakni pada musim 1988/99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepakbola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama, setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004.

Setelah itu, tim kebanggaan publik sepakbola di Balikpapan ini terus bertahan di kompetisi level atas hingga akhirnya sukses menembus Superliga.

(Sumber http://www.goal.com/id-ID/teams/indonesia/1244/persiba/info)

kini semua sudah berubah tim kebanggaan kota Balikpapan ini telah ber transformasi, menjadi satu kekuatan yang patut di perhitungkan di kancah liga super indonesia, terlebih saat di musim 2009 / 2010 persiba mampu memberikan prestasi yang terbaik dengan duduk di peringkat ke 3 ISL, dan sebagai penggemar persiba yang selalu mengikuti jejak rekam persiba dari masa ke masa kami patut bangga dengan apa yang telah di torehkan para profesional lapangan hijau ini untuk membawa nama besar kota Balikpapan di kancah persepakbolaan indonesia, oya ada satu ungkapan yang juga semboyan yang selalu terucap dan terbentang di saat persiba masih bermain di era perserikatan dan itu masih terekam dalam benak saya 'sapanduk bergambar logo kota Balikpapan dan di dekatnya tertulis sebaris kalimat "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" (jika memulai suatu pekerjaan itu, haruslah sampai tuntas)...sekarang kalimat itu tidak pernah saya lihat lagi di saat persiba berlaga di lapangan hijau, mungkin tidak berlebihan kiranya jika kalimat itu kembali di bentangkan saat persiba berlaga di kompetisi ISL, mengingat keampuhan dan ke sakralan kalimat itu saat Persiba Balikpapan berlaga di kancah divisi utama perserikatan.
tetapi semua kini berpulang kepada anda Pengurus, Pemain dan supporter fanatik Persiba yang kini telah bersatu, Persiba adalah milik kita bersama, milik warga kota Balikpapan seperti saat Persiba masih di bawah kepemimpinan Bpk Syarifudin Yoes semoga di musim ini persiba bisa kembali ke jalur juara seperti di musim 2009 / 2010 saat finish di peringkat III.



Sahdan Kalahari / Creative Program @tv Beruang Madu Balikpapan)*

(penulis adalah salah satu fans cilik fanatik Persiba saat di Divisi 1 PSSI, sampai Persiba bermain di Divisi Utama Perserikatan musim 1987/1988, tetapi semenjak tahun 1997 saat saya berangkat ke Djogja hingga 2004 saya kehilangan banyak data tentang Perisba, itu sebabnya kini saya lebih memilih menjadi penonton setia di tribun terbuka sambil mengamati sepak terjang tim kebangganku kebanggan warga kota Balikpapan berlaga di ISL, bravo Persiba "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing")*




Kamis, 15 Desember 2011

PKL (Pedagang Kaki Lima) Kota Balikpapan Di Kenai Wajib Pajak

Penerapan wajib pajak di kota balikpapan kalimantan timur itu akan berlangsung dan akan berlaku bagi seluruh pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar atau di tepi jalan kota Balikpapan, peraturan ini akan diterapkan secara perlahan di tahun 2012 mendatang.

hal ini dimaksudkan untuk memberikan pelajaran kepada para pedagang kaki lima atau PKL yang melakukan transaksi jual beli wajib di kenai pajak
namun setelah membayar pajak bukan berarti para PKL merasa memiliki tempat yang digunakan untuk berjualan sehari - hari.
menanggapi hal tersebut saat di konfirmasi secara terpisah di ruang kerjanya wakil walikota Balikpapan. Heru Bambang membenarkan hal tersebut dan secara bertahap akan di berlakukan di tahun 2012.
Heru bambang menambahkan hal ini terjadi lantaran pkl yang melakukan transaksi harus wajib pajak, dan pajak sendiri merupakan penghasilan negara yang berasal dari rakyat dan menjadi sumber pemasukan terhadap keuangan negara)*

penghasilan tersebut digunakan untuk membiayai kepentingan umum lainnya, seperti kesehatan, pendidikan dan kesejehteraan masyarakat secara luas)**, adanya kepentingan masyarakat itu menimbulkan pungutan pajak sehingga wajib pajak harus dijalankan.
Heru menambahkan perolehan pajak adalah penghasilan masyarakat yang kemudian dikembalikan lagi kepada masyarakat melalui pembangunan sarana dan infrastruktur di kota balikpapan.

(sumber tv beruang news 15/12/2011)

sungguh sesuatu yang tidak akan pernah terbayangkan di benak para pedagang kaki lima yang ada di kota balikpapan, jika selama ini masyarakat sudah hidup dengan dibebani pajak, bagaimana jadinya jika penerapan wajib pajak ini diterapkan bagi para pedagang kaki lima, sungguh suatu ironi yang tidak begitu saja dapat di terima logika kita semua. mengapa begini dan kok harus begitu...??? (ini yang jadi pertanyaan saya dan mungkin juga sebagian masyarakat kota balikpapan)
seharusnya pemerintah harus mengkaji ulang penerapan pajak bagi pkl ini sendiri sebelum di terapkan, "mengapa.?? kita semua sudah mahfum dan tahu jika hampir sebagaian masyarakat di negeri ini terutama di kota balikpapan juga di huni dan di diami oleh masyarakat dari kelas ekonomi menengah dan ke bawah, nah keberadaan pedagang kaki lima otomatis menjadi tempat atau sarana belanja yang terjangkau, terutama bagi masyarakat kecil (singkatnya dengan penerapan peraturan wajib pajak bagi pkl otmatis akan berimbas pada daya beli masyarakat dan nilai transaksi jual beli yang naik bebrapa persen karena adanya potongan pajak dari setiap transaksi, pernahkah pemerintah berfikir dan mengkaji ulang hal ini dengan berazaskan rasa keberpihakan pada masyarakat kecil). jika pemerintah kota Balikpapan selama ini beranggapan pajak dari masyarakat kelak akan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk tunjangan kesehatan, pendidikan untuk kesejahteraan masyarakat. sungguh betapa sedih dan sulitnya hidup di negara dengan pejabat dan birokrat yang di gaji dan makan dari uang rakyat ini, menjadikan pajak sebagai salah satu sumber pemasukan bagi kas negara dan daerah, betapa miskinnya negeri yang di anugerahi dengan sumber kekayaan alam yang melimpah ini sehingga roda kehidupan pemerintah pusat dan daerah, harus dihidupi dengan uang yang bersumber hanya dari rakyat, kemana hasil bumi, pajak pendapatan dari perusahaan besar nasional dan multinasional, retail, profesi dan sebagainya yang ada dan mengeruk keuntungan dari berbagai sektor ekonomi di gunakan..?? ke kantong gayus tambunan, nunun, nazarudin atau kepada para oknum birokrat dan pemimpin korup di negeri ini...(entahlah mungkin anda lebih bijak dari saya dalam menilai persoalan ini)
betapa semakin sulitnya kehidupan masyarakat kecil di negeri ini (kota balikpapan khususnya_ red) jika hal ini benar - benar di terapkan, bagaimana tidak di saat kebutuhan akan harga sembako dan sebagainya semakin melambung tinggi, kini masyarakat mau tidak mau harus merogoh kocek semakin dalam guna membeli semangkuk bakso di pedagang kaki lima dengan potongan pajak, (apakah kurang potongan pajak 10% yang selama ini diperoleh dari produk retail dan transaksi jual beli di mall, supermarket, dll).
seungguh ironi di tengah semakin sulitnya ekonomi rakyat yang semakin hari kian terjepit, saya jadi teringat akan sebuah lagu yang pernah di populerkan Iwan Fals berjudul mimpi yang terbeli, beberapa bait lyric nya berbunyi seperti ini :
"aku ingin membeli, kamu ingin membeli...kita ingin membeli semua,.. orang ingin membeli"
"apa yang dibeli... mimpi yang terbeli.. sebab harga barang tinggi,.. tiada pilihan selain mencuri"
"sampai kapan mimpi - mimpi itu kita beli...sampai nanti  sampai habis terjual harga diri"
"sampai kapan harga - harga itu melambung tinggi, sampai nanti sampai kita tak bisa bermimpi"

sekarang semua kembali berpulang kepada birokrat dan pemerintah, segala sesuatu jika terus mengatasnamakan rakyat maka korbannya adalah rakyat, bijaksanalah sebelum bertindak demi kesejahteraan masyarakat, jangan bertindak hanya untuk kepentingan kelompok dan diri sendiri saja dan jangan selalu mengorbankan dan mengeksplorasi rakyat demi kepentingan segelintir birokrat pemerintah dan golongan dengan bertopengkan kepentingan rakyat, dan jangan jadikan rakyat sebagai kaum yang tertindas dan ditindas orang dari bangsanya sendiri.



Balikpapan 15 Desember 2011
Sahdan Kalahari























Rabu, 14 Desember 2011

Balikpapan Riwayatmu dulu hingga kini

sahdankalahari@gmail.comTak berlebihan kiranya jika saya berbagi sedikit mengenai informasi dan catatan kecil yang saya rangkum dari berbagai sumber mengenai kota Balikpapan (sejarahnya dari dulu hingga kini), mungkin sebagian rekan - rekan masih ada yang bertanya dimana itu balikpapan dan seperti apa kota itu..?
apa saja yang ada di Balikpapan
sengaja saya menulis artikel kecil ini sekedar untuk memperkenalkan lebih luas lagi, seperti apa dan ada apa di kota kecil ini, apa yang menjadi daya tarik kota ini sehingga hampir semua suku dan ras ada disini, seperti dalam kutipan catatan kecil tentang sejarah balikpapan di bawah ini (yang saya kutip dari sumber http://www.balikpapan.go.id/index.php?option=com_balikpapan&task=sejarah)

Nama Balikpapan kurang jelas kapan berasal dan apa makna nama itu. Menilik susunan katanya dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu. Menurut buku karya F. Valenijn pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai di sebuah Teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama BILIPAPAN. Lepas dari persoalan ucapan maupun pendengaran, jelas bahwa nama tersebut dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.
Terdapat beberapa versi terkait dengan asal-usul nama Balikpapan :
1.    Versi Pertama ( Sumber : Buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenijn tahun 1724 )
     Menurut legenda asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu dibawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai, yang memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai lama. Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai. Setibanya di Kutai lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang (terlepas selama dalam perjalanan)"Jenebora". Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan (dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan). dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama


2.    Versi Kedua ( Sumber : Legenda rakyat yang dimuat dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan)
     Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama "Negeri Balikpapan". Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama " KAYUN KULENG dan PAPAN AYUN ". Oleh keturunannya kampung nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama "KULENG - PAPAN" atau artinya "BALIK - PAPAN" (Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan) dan diperkirakan nama negeri Balikpapan itu adalah sekitar tahun 1527.

terlepas dari benar tidaknya kedua versi sejarah di atas, kini balikpapan telah menjelma menjadi
kota yang mengalami kemajuan yang cukup pesat, kenyataan yang tidak dapat di pungkiri dan
memang inilah faktanya, tetapi saya heran kenapa hampir sebagian teman - teman di luar
pulau kalimantan terutama dari wilayah sebagian jawa, dan sumatera (bahkan calon istri saya
yang asal jatim pun) masih sering bertanya kepada saya.
seperti apa kota balikpapan itu, masih berwujud hutan yang lebat atau kota kecil yang
seukuran dengan ibukota kecamatan, sungguh satu pertanyaan yang memang harus  dijelaskan
bukan dengan lisan tetapi dengan tulisan yang di lengkapi gambar visual dan sebagainya
tentang balikpapan.
(hal ini bisa saya maklumi sambil sedikit mengelus dada sebelah....hehheheee) karena sekalipun
zaman sudah internet bisa saja info dari berbagai sumber tentang Kota Balikpapan itu  sendiri
masih sulit di dapat karena terbatasnya waktu dan promosi dari pihak yang berwenang di kota
Balikpapan...(heheheee biasa kaya ga' tau birokrat aja, ada tugas ada fulus)

Balikpapan menjadi salah satu kota terpenting yang ada di wilayah kalimantan timur,kota yang terletak pada posisi diantara 1 derajat LU – 1.5 derajat LS dan diantara 116,5 derajat BT – 117 derajat BT dengan luas wilayah 503,3057 km2 yang berbatasan langsung dengan kota - kota lain di kalimantan Timur dengan :
  •  Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makasar
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makasar 
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pasir

Kota yang berpenduduk kurang lebih 621.862 jiwa dari data kependudukan/ 30 desember 2009.yang di bagi dengan prosentase 604.730 jiwa WNI, WNI sementara 15.669 jiwa, WNA 63 jiwa, dan WNA sementara 1.400 jiwa ini sudah menjadi ladang perseteruan dua negara besar jepang dan australia (sekutu) dalam perebutan kepentingan penguasaan ladang minyak pada masa pergolakan 1940 yang terjadi di kota Balikpapan.
bermula dari di temukannya sumur minyak mathilda yang di eksplorasi pada tanggal 10 februari 1897 oleh perusahaan minyak yang pada masa itu masih di bawah kendali kolonial belanda, pelan tapi pasti denyut nadi perekonomian kota balikpapan pun membawa ke arah perubahan hingga kita mengenal balikpapan hingga saat ini.
dengan potensi dan sumber daya alam yang besar dan potensi sumber daya manusia yang terbatas pada masa itu, akhirnya pihak pemerintah kolonial belanda pada masa itu mendatangkan sejumlah tenaga kerja dari sumatera, jawa, dan sulawesi, maluku, flores dll serta ditambah beberapa tenaga ahli dari eropa dan amerika pada masa itu, (tak salah kiranya jika kita menyebut balikpapan sebagai miniatur kecil indonesia, karena keberagaman itupula bahasa pengantar sehari - hari penduduk balikpapan dari dulu hingga kini adalah bahasa indonesia) dan kesemua itu dapat hidup berdampingan di tengah - tengah kearifan budaya asli dari berbagai suku yang ada di kalimantan (seperti kutai, dayak, banjar, dan suku asli balikpapan sendiri yaitu suku pasir balik yang kini lebih banyak menetap di wilayah yang dahulu bernama balikpapan seberang atau di kab penajam paser utara kini'').

sekilas tentang balikpapan dari masa lalu telah saya tulis di atas (jika kurang lengkap silahkan kunjungi situs ini http://www.balikpapan.go.id/index.php?option=com_balikpapan&task=penduduk), dan kini balikpapan telah menjelma, menjadi jalur pintu gerbang utama perekonomian di wilayah kalimantan timur, bahkan kota transit (persinggahan) menuju ke pintu gerbang wilayah indonesia bagian timur (makassar - sulawesi selatan, maluku, dan papua).

itu sebabnya saya jadi sering bingung jika ada rekan - rekan yang bertanya ke saya dengan kalimat "saya denger katanya balikpapan itu masih di kelilingi hutan lebat dan jauh dari hingar - bingar dari suasana kota yang sesungguhnya"...(hehehheee sambil tersenyum saya jawab sebelum sumur minyak mathilda di eksplorasi pada tahun 1879 saja aktifitas perekonomian di balikpapan sudah ada jauh sebelumnya, saat masih di bawah wilayah kerajaan kutai kertanegara, bahkan peristiwa pemboman kilang minyak di masa perang jepang melawan sekutu denyut perjuangan rasa cinta tanah air sudah ada kota balikpapan, hanya saja sejarah yang disusun bahkan yang di pelajari di bid studi PSPB saat kita masih duduk di bangku SD jarang sekali di temukan atau ditulis, bahkan tidak ada sama sekali)

nah sekilas tentang balikpapan sudah saya gambarkan tentang balikpapan saat ini jika anda terbang menggunakan transportasi udara tujuan Bandara Hasanudin makassar (sul - sel) pasti anda akan transit di Bandara Sepinggan Balikpapan. atau jika anda menggunakan transportasi laut dari tanjung perak surabaya menuju makassar pasti anda juga akan transit di pelabuhan semayang balikpapan.

dan sedikit info lucu jika ada teman pecinta alam (pendaki gunung) bertanya kepada saya "katanya di balikpapan itu kota yang paling banyak gunungnya, tetapi dia heran kenapa yang tercatat di dalam peta atlas hanya gunung kinabalu (di perbatasan indonesia - malaysia - brunei) dan gunung - gunung besar di pulau jawa, sumatera, sulawesi, maluku kok gunung - gunung di balikpapan tidak termasuk di peta"...??? maka dengan semangat berapi - api sayapun menjelaskan sebagai seorang pendaki kamu belum klop deh kalo belum mendaki gunung - gunung yang ada di balikpapan, dan nama - nama gunung yang ada di kota balikpapan hampir sebagian belum pernah saya temui di manapun (di balikpapan itu ada gunung polisi, gunung pipa, gunung meriam (dahulu bernama gunung tai), gunung malang, gunung bahagia, gunung bakaran, gunung pasir, gunung empat, gunung satu, gunung dua, dan tiga masih diselidiki keberadaannya) begitu aku menjelaskannya ke kawan yang memang belum pernah tahu sama sekali tentang kota balikpapan, dan terbukti seiring waktu ternyata dia benar - benar manetap di kota ini sekarang, karena rasa ketertarikannya dengan gunung - gunung itu sekalipun dia sadar bahwa dahulu saat masih di jogja dia sudah saya bohongin mengenai cerita gunung tadi yang sesungguhnya adalah nama kawasan atau wilayah bahkan nama jalan di kota balikapapan....heheheheee (gimana kabarmu kawan semoga betah jadi warga negara kota balikpapan).

wah sepertinya aku terlalu panjang lebar nih menulis tentang kota balikpapan, ehhhh tapi beneran nih balikpapan itu bener ada lho dan berwujud sebuah kota kecil alias mini metropolis, dangan kemacetan di mana - mana walau tak separah kota - kota besar jakarta, surabaya, bandung (dan semoga saja tidak separah itu...hehehhehee), di kota balikpapan ini juga sekarang apa saja tersedia dengan keramahtamahan dan senyum persaudaraan bukti sahih yang menyebabkan jika balikpapan ini sudah padat penduduk dan pendatang selain itu penuh dengan gedung - gedung perkantoran, apartemen, hotel mewah, dan mall yang uniknya terletak di kawasan pesisir pantai lumayan sambil belanja atau plesiran sekaligus cuci mata melihat suasana teluk balikpapan yang berbatasan langsung dengan selat makassar.

nah mungkin sampai sini dulu ya sedikit info tentang kota balikpapan, padahal sebenarnya saya menulis artikel kecil ini hanya untuk menjawab pertanyaan teman - teman saya yang jujur sejatinya mereka belum tahu banyak mengenai informasi kota balikpapan itu seperti apa dan apakah benar masih terletak di kawasan hutan belantara kalimantan atau berada di sebuah pulau di tengah laut. semoga artikel ini bisa menjawab ketidaktahuan rekan - rekan tentang kota balikpapan.

salam SATU NUSA SATU BANGSA
selamat datang di kota Balikpapan

artikel kecil sahdan kalahari
(data dikutip dari berbagai sumber tentang kota balikpapan)





Pesona Balikpapan adventure goes to Lamaru Beach

Selamat Datang

Terima kasih telah bersedia mengunjugi laman blog saya, dan koreksi serta tanggapan dari anda sangat saya butuhkan untuk lebih kritis dan lebih baik lagi di masa datang

Thank's

Mengenai Saya

Foto saya
salam damai dan persahabatan.