Sabtu, 17 Desember 2011

PERSIBA ku

Ku Persibaku
Sub judul di atas sengaja saya hadirkan kembali di dalam blog saya tentang Persiba, ada alasan tersendiri jika saya mengangkat kalimat salam di atas, mengingat salam ini sangat populer dan selalu terpampang pada kostum supporter dan ikat kepala atau topi para pendukung persiba di era perserikatan, tepatnya di musim 1987/1988 saat itu punggawa persiba masih di manajeri pelatih dan eks pemain timnas yang flamboyan mendiang Rony pattinasarani
dan adapun skuad persiba di masa itu adalah skuad emas yang membawa persiba balikpapan berlaga di putaran enam besar Divisi utama (saat masih dibagi dalam format 2 wilayah) di senayan (GBK_red) diantaranya adalah : jony rining, otnel udan, Najamudin Aspiran,Rohandi yusuf, Deny Bingku, stefanus sirey,dll
persiba yang saat itu datang sebagai tim underdog (mengingat kekuatan tim dari wilayah timur saat itu di huni kekuatan yang sulit dilepaskan dari tradisi sejarah persepakbolaan tanah air,yaitu tim kuat Persebaya Surabaya dan PSM makassar).
tim persiba di era ini boleh dibilang memiliki talenta - talenta asli putra Balikpapan dan Kaltim pada umumnya, hal ini tidak terlepas dari peran serta dan tangan dingin Ketua Umum persiba mendiang Bpk Syarifudin Yoes_red yang juga menjabat walikota Balikpapan saat itu dan sekretaris umumnya mendiang Bpk Sadimo dibantu jajaran pengurus lainnya.
talenta - talenta berbakat yang di miliki persiba juga tak lepas dari dukungan supporter fanatiknya di masa itu yang melebur jadi satu dalam "Persiba Fan Club" walaupun dengan fasilitas dan sarana penunjang yang minim di masa itu, saya ingat sekali tim ini jika latihan atau sekedar bermain games ringan untuk menjaga kebugaran saat akan bertanding tim Persiba hanya berlatih ringan di kawasan atau di halaman salah satu rumah dinas karyawan Pertamina di komplek pertamina jalan Dahor II yang memang tidak jauh dengan mess persiba masa itu di wisma karya patra pertamina UP V Balikpapan.(gambaran dekatnya di sebelah langgar Nurhidayah sekarang).
dulu saya ingat betul saat paman yang juga supporter fanatiknya persiba dan waktu itu tim kebanggan warga kota Balikpapan ini masih berlaga di divisi 1 PSSI seingat saya yang saat itu masih duduk dibangku sekolah Dasar, lapangan alias stadion persiba belum ada, praktis homebase kandang Persiba adalah Lapangan Merdeka Balikpapan yang hanya diberi pagar seng dan Persiba saat itu masih di latih mendiang Sucipto Suntoro yang akrab disapa Pakde Gareng, tetapi siapa yang bisa menduga dengan sarana dan keterbatasan prasarana tim Persiba saat itu mampu meraih gelar Juara Divisi 1 PSSI, kemudian setelah sepeninggal almarhum sucipto suntoro Tim Selicin Minyak dilatih oleh Roni Pattinasarani dan berlaga di Divisi Utama Perserikatan. 
dan mampu memberikan hasil terbaik yang mengejutkan publik sepak bola indonesia di era perserikatan, dengan lolos ke putaran enam besar Divisi utama Perserikatan di masa itu persiba seakan membuka mata insan sepakbola indonesia bahwasanya kalimantan timur umumnya dan Balikpapan pada khususnya juga memiliki kemampuan untuk menorehkan peran di kancah persebakbolaan tanah air.
sekarangpun bisa kita anggap begitu, tetapi hanya ada satu kekurangan dimana saat ini sulit sekali menemukan talenta asli Balikpapan yang bisa membawa persiba ke puncak kejayaan sepak bola di tanah air, dalam catatan saya sepanjang mengikuti sepak terjang persiba ada beberapa generasi penerus yang mampu memberikan kontribusi terbaik walaupun mereka bergabung di saat era kejayaan mereka hampir habis contohnya (Bima Sakti (MF), Efendy (GK) Zaenal abidin, mendiang Jumadi Abdi, Junaidi Tagor dll sedangkan ponaryo astaman eks gelandang timnas ini belum sama sekali pernah bergabung dengan persiba di ajang profesional, dan catatan kecil lainnya saya juga mendapati sosok mantan pemain persiba yang kini beralih profesi menjadi pengadil lapangan hijau, yaitu Najamudin Aspiran dimasa kejayaannya saat masih berseragam persiba dia terhitung sebagai bek tangguh dan pemain belakang yang patut di perhitungkan lawan, ya pemain yang mempunyai kecepatan saat menyisir sisi lapangan lawan dan ditopang dengan skill mumpuni dengan shooting akurasinya yang keras, itulah sosok Najamudin Aspiran (sosok pemain yang pernah di besarkan persiba) yang kini memilih profesi sebagai pengadil di lapangan hijau.

(Sumber catatan Kecilku tentang Persiba 1987 / 88)

Sejarah Persiba
Persiba Balikpapan atau Persatuan Sepakbola Indonesia Balikpapan merupakan sebuah klub profesional yang bermarkas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Tim berjuluk Beruang Madu yang juga sering dijuluki tim Selicin Minyak adalah salah salah satu kontestan Superliga 2008/09, kompetisi paling elit di tanah air.

Sama dengan mayoritas klub lainnya di tanah air, Persiba baru menunjukkan eksistensinya setelah sepakbola Indonesia memasuki era profesional, meski sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Tepatnya pada 1950.

Prestasi tertinggi Persiba sepanjang keikutsertaanya di pentas sepakbola profesional yang ditandai dengan digulirkannya Liga Indonesia sejak musim kompetisi 1994/95 silam, adalah babak delapan besar yang dicapai pada musim kompetisi 2006, dan lolos lolos Superliga musim ini.

Pasang surut prestasi juga dialami tim ini dengan sekali turun kasta di divisi satu, yakni pada musim 1988/99. Lima musim bergelut di level kedua kompetisi sepakbola nasional, Persiba baru bisa kembali ke divisi utama, setelah mampu menempati peringkat empat wilayah Timur pada musim kompetisi 2004.

Setelah itu, tim kebanggaan publik sepakbola di Balikpapan ini terus bertahan di kompetisi level atas hingga akhirnya sukses menembus Superliga.

(Sumber http://www.goal.com/id-ID/teams/indonesia/1244/persiba/info)

kini semua sudah berubah tim kebanggaan kota Balikpapan ini telah ber transformasi, menjadi satu kekuatan yang patut di perhitungkan di kancah liga super indonesia, terlebih saat di musim 2009 / 2010 persiba mampu memberikan prestasi yang terbaik dengan duduk di peringkat ke 3 ISL, dan sebagai penggemar persiba yang selalu mengikuti jejak rekam persiba dari masa ke masa kami patut bangga dengan apa yang telah di torehkan para profesional lapangan hijau ini untuk membawa nama besar kota Balikpapan di kancah persepakbolaan indonesia, oya ada satu ungkapan yang juga semboyan yang selalu terucap dan terbentang di saat persiba masih bermain di era perserikatan dan itu masih terekam dalam benak saya 'sapanduk bergambar logo kota Balikpapan dan di dekatnya tertulis sebaris kalimat "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing" (jika memulai suatu pekerjaan itu, haruslah sampai tuntas)...sekarang kalimat itu tidak pernah saya lihat lagi di saat persiba berlaga di lapangan hijau, mungkin tidak berlebihan kiranya jika kalimat itu kembali di bentangkan saat persiba berlaga di kompetisi ISL, mengingat keampuhan dan ke sakralan kalimat itu saat Persiba Balikpapan berlaga di kancah divisi utama perserikatan.
tetapi semua kini berpulang kepada anda Pengurus, Pemain dan supporter fanatik Persiba yang kini telah bersatu, Persiba adalah milik kita bersama, milik warga kota Balikpapan seperti saat Persiba masih di bawah kepemimpinan Bpk Syarifudin Yoes semoga di musim ini persiba bisa kembali ke jalur juara seperti di musim 2009 / 2010 saat finish di peringkat III.



Sahdan Kalahari / Creative Program @tv Beruang Madu Balikpapan)*

(penulis adalah salah satu fans cilik fanatik Persiba saat di Divisi 1 PSSI, sampai Persiba bermain di Divisi Utama Perserikatan musim 1987/1988, tetapi semenjak tahun 1997 saat saya berangkat ke Djogja hingga 2004 saya kehilangan banyak data tentang Perisba, itu sebabnya kini saya lebih memilih menjadi penonton setia di tribun terbuka sambil mengamati sepak terjang tim kebangganku kebanggan warga kota Balikpapan berlaga di ISL, bravo Persiba "Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing")*




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang

Terima kasih telah bersedia mengunjugi laman blog saya, dan koreksi serta tanggapan dari anda sangat saya butuhkan untuk lebih kritis dan lebih baik lagi di masa datang

Thank's

Mengenai Saya

Foto saya
salam damai dan persahabatan.